BOMBANANEWS.COM – Himpunan Pemuda Pelajar Mahasiswa Kabaena (Hippelwana) melaksanakan pelantikan pengurus baru di Graha Pena, Kota Kendari, pada Minggu (2/11/2025).
Kegiatan ini menjadi momentum bersejarah setelah belasan tahun organisasi tersebut tidak aktif. Kini, Hippelwana bangkit di bawah kepemimpinan Ajmail Umar yang dilantik langsung oleh Kerukunan Keluarga Besar Kabaena (KKBK) Kota Kendari.
Acara pelantikan tersebut berlangsung khidmat dan penuh semangat kekeluargaan. Berbagai tokoh masyarakat, mahasiswa, serta alumni Hippelwana dari berbagai generasi hadir memeriahkan kegiatan ini.
Suasana haru dan antusias tampak dari para tamu undangan yang menyambut kembalinya organisasi pelajar asal Kabaena itu ke panggung pergerakan mahasiswa di Sulawesi Tenggara.
Wakil Bupati Bombana, Ahmad Yani, turut hadir dalam kegiatan tersebut dan memberikan pesan inspiratif kepada para pengurus baru.
Dalam sambutannya, ia mengingatkan pentingnya menjaga nilai-nilai kebersamaan dan semangat perjuangan yang telah diwariskan oleh para pendiri Hippelwana.

“Dulu, saat kami berjuang membangun Hippelwana, tidak ada pejabat yang membantu. Tapi kami bisa bertahan karena semangat persatuan,” ujarnya
Ahmad Yani menegaskan bahwa Hippelwana harus menjadi garda terdepan dalam membangun sinergitas dengan pemerintah daerah, khususnya dalam mendukung program-program pembangunan yang bermanfaat bagi masyarakat Kabaena.
“Hippelwana harus hadir memberi kontribusi nyata, bukan hanya bagi mahasiswa, tetapi juga bagi masyarakat Kabaena secara luas,” tambahnya.
Dalam pesannya yang penuh motivasi, Ahmad Yani juga mengingatkan agar setiap anggota Hippelwana menjaga keikhlasan dalam berorganisasi. Ia menegaskan bahwa organisasi harus dijalankan dengan hati yang bersih dan tanpa kepentingan pribadi.
“Hati harus bersih, jangan ada kepentingan lain. Jangan takut karena bukan anak pejabat. Justru dari semangat dan keberanian itulah lahir pemimpin sejati,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Dewan Pembina KKBK Kota Kendari, Sahrun Gaus, berpesan pentingnya ketangguhan organisasi dalam menghadapi dinamika zaman. Ia menekankan bahwa tantangan adalah bagian dari proses yang harus dihadapi, bukan dihindari.
“Kita butuh tantangan, karena dari situlah energi penggerak itu muncul,” ujar Sahrun dalam arahannya kepada para pengurus baru.
Lebih lanjut, ia mendorong pengurus baru Hippelwana untuk menjadi generasi yang berani, tangguh, dan berpikir visioner. Menurutnya, organisasi mahasiswa seperti Hippelwana harus menjadi wadah pembentukan karakter dan kepemimpinan bagi generasi muda Kabaena.
“Kalian harus menjadi generasi yang berani, yang bisa menghadapi persoalan dengan kepala dingin dan hati yang kuat,” pesannya.
Dengan semangat kebersamaan dan pesan-pesan inspiratif dari para tokoh, Hippelwana diharapkan mampu menjadi organisasi yang aktif, progresif, dan berkontribusi nyata bagi kemajuan daerah. Momentum kebangkitan ini menjadi langkah awal bagi Hippelwana untuk kembali menunjukkan eksistensinya sebagai wadah perjuangan dan pengabdian generasi muda Kabaena di tanah rantau.










