BOMBANANEWS.COM– Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Bombana menggelar rapat memantapkan persiapan menjelang pelaksanaan Verifikasi Lapangan Hibrid (VLH) dalam rangka penilaian Kabupaten Layak Anak (KLA) tahun 2025. Rapat tersebut berlangsung hari ini dan dihadiri oleh sejumlah perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.
VLH merupakan tahapan penting dalam evaluasi KLA yang dilakukan oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia (KemenPPPA). Penilaian kali ini dijadwalkan berlangsung secara daring melalui platform Zoom Meeting pada 3 Juni 2025 mendatang.
Plt. Kepala Bidang Pemenuhan Hak Anak (PHA) DP3A Bombana, Arif Syam, S.Kom, menjelaskan bahwa persiapan menyeluruh perlu dilakukan sejak dini. Ia menekankan pentingnya penguatan koordinasi antar-OPD sesuai klaster yang berhubungan dengan perlindungan anak.
“Mulai hari ini kami akan melakukan penguatan pada OPD-OPD berdasarkan klaster yang berhubungan dengan perlindungan anak serta pengumpulan data evaluasi mandiri dalam rangka penilaian Verifikasi Lapangan Hibrid (VLH) oleh KemenPPPA pada tanggal 3 Juni 2025 di Kabupaten Bombana,” jelas Arif Syam.
Arif menambahkan bahwa DP3A Bombana juga akan melakukan pendampingan kepada OPD untuk memastikan semua indikator penilaian KLA dapat terpenuhi dengan baik. Hal ini diharapkan dapat mendukung pencapaian status Kabupaten Layak Anak secara optimal.
Selain penguatan OPD, pengumpulan dan penyusunan dokumen pendukung evaluasi mandiri menjadi salah satu fokus utama rapat. Dokumen-dokumen tersebut nantinya akan disampaikan kepada tim verifikator dari KemenPPPA sebelum sesi VLH berlangsung.
DP3A Bombana juga mendorong keterlibatan aktif stakeholder, termasuk dunia usaha dan media, sebagai bagian dari elemen penting dalam mendukung terwujudnya lingkungan yang ramah anak di Kabupaten Bombana.
Dengan upaya persiapan yang matang dan sinergi lintas sektor, DP3A Bombana optimis dapat meraih hasil terbaik dalam penilaian KLA 2025 dan menjadikan Bombana sebagai kabupaten yang semakin ramah terhadap anak.
