Rumbia, BombanaNews.com – Dalam upaya meningkatkan produksi hasil tani yang sehat dan berkelanjutan di tengah perkembangan teknologi, para petani di Kabupaten Bombana menemukan solusi yang efektif dengan menggunakan pupuk organik. Pupuk ini membantu tumbuhan tumbuh subur dan menghasilkan buah dalam jumlah yang melimpah, baik untuk kualitas maupun kuantitas hasil panen.
Pupuk organik, yang terbuat dari bahan alami seperti kompos, kotoran hewan, dan sisa-sisa tumbuhan, telah terbukti sangat bermanfaat dalam peningkatan produksi pertanian. Penggunaan pupuk organik tidak hanya meningkatkan hasil pertanian, tetapi juga memiliki dampak positif terhadap lingkungan dan kualitas lahan. Penggunaan jangka panjang pupuk organik dapat meningkatkan produktivitas lahan dan mencegah degradasi tanah, yang merupakan masalah serius dalam pertanian.
Salah satu keberhasilan penggunaan pupuk organik terlihat di Kecamatan Rarowatu Utara, Kabupaten Bombana, di mana petani berhasil menghasilkan padi dengan kapasitas mencapai 1,5 ton. Kepala Dinas Pertanian Bombana, Muhammad Siarah, mengungkapkan prestasi ini sebagai contoh nyata manfaat pupuk organik dalam pertanian.
Sebagai daerah penghasil padi yang mendapat perhatian dari Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pertanian, Kabupaten Bombana tahun 2023 mendapatkan bantuan pupuk cair anorganik. Namun, Muhammad Siarah, Kepala Dinas Pertanian Bombana, mendorong petani untuk lebih memilih pupuk organik.
Muhammad Siarah menjelaskan, “Kami berharap petani bisa membiasakan diri menggunakan pupuk organik dalam bercocok tanam. Tujuannya adalah efisiensi anggaran, mengingat harga pupuk anorganik yang tinggi dan ketersediaannya sulit di pasaran. Selain itu, penggunaan pupuk organik juga membantu memperbaiki kualitas tanah yang selama ini terpengaruh oleh bahan kimia dalam pupuk anorganik. Tak kalah penting, hasil pertanian dengan pupuk organik lebih aman untuk dikonsumsi.”
Langkah ini tidak hanya berdampak positif pada produktivitas pertanian, tetapi juga menjaga keberlanjutan lingkungan dan kesehatan konsumen. Kabupaten Bombana, sebagai salah satu sentra produksi padi di Sulawesi Tenggara, dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam mendorong penggunaan pupuk organik demi masa depan pertanian yang berkelanjutan.
“Ternyata ada petani kita yang dengan menggunakan pupuk organik atau yang diproduksi dari sisa-sisa kotoran ternak berhasil meningkatkan produksi padinya hingga mencapi 1,5 Ton gabah. Ini bisa menjadi menjadi pendorong petani lain untuk memanfaatkan potensi alam yang ada disekitar untuk dioleh menjadi pupuk dan itu akan lebih efisien,” ujarnya.
Untuk diketahui, Sebagai salah satu daerah penghasil padi di 17 Kabupaten Kota di Sultra, Kabupaten Bombana dilirik oleh Pemerintah Pusat melalui Kementrian Pertanian. Pada tahun 2023, Daerah mendapat bantun pupuk cair anorganik.
Dengan kesempatan ini, Muhammad Siarah mengajak petani sawah di Bombana untuk membiasakan penggunaan pupuk arghanik.
“Kami berharap petani biasakan untuk bercocok tanam tanpa mengandalkan pupuk anorganik, Tujuannya adalah untuk efesieni anggaran karena ditengah harga pupuk anorganik tinggi dan langkah atau sulit ditemukan dipasaran, kedua adalah perbaikan unsur tanah yang selama ini akibat bahan kimia penggunaan pupuk anorganik dan tak kalah penting adalah dengan pupuk organik menghasilkan padi yang aman untuk dikonsumsi,” jelasnya. (Advetorial)
Penulis : HIR