Burhanuddin-Ahmad Yani Bekerja Dengan “Berlari”, Muh. Siarah Optimis Laut Jadi Masa Depan Bombana

BOMBANANEWS.COM – Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Bombana, Muhammad Siarah, menyampaikan optimisme besar terhadap sektor kelautan sebagai pilar utama pembangunan daerah.

Dalam wawancaranya kepada wartawan pada Kamis (29/5/2025), Siarah menegaskan bahwa potensi laut Bombana yang sangat luas harus menjadi sektor yang sangat strategis dalam pengembangan ekonomi dan pemberdayaan masyarakat.

Muhammad Siarah mengungkapkan bahwa 78 persen wilayah Bombana merupakan wilayah laut, dengan 73 desa berada di kawasan pesisir. Kondisi ini menjadikan sektor kelautan dan perikanan sebagai kekuatan utama yang perlu diberdayakan secara masif.

“Kita fokus pada pemberdayaan masyarakat pesisir karena mereka adalah pelaku utama dalam sektor ini,” ujarnya.

Bacaan Lainnya

Ia juga menyinggung gaya kepemimpinan Bupati Burhanuddin Ahmad Yani yang dinilai progresif dan cepat. Menurutnya, pemerintahan saat ini bergerak seperti kendaraan melaju lebih dari 100 km per jam dalam upaya mengejar ketertinggalan, terutama dalam peningkatan Pendapatan Domestik Bruto (PDB) dan kesejahteraan masyarakat.

“Pemerintah daerah dibawa pimpinan Burhanuddin-Ahmad Yani memacu kami untuk terus berinovasi dan bergerak cepat,” ucap mantan Kadis Pertanian Bombana ini.

Program percepatan pembangunan sektor kelautan, menurut Siarah, sudah mulai menunjukkan hasil. Berbagai inisiatif telah dilaksanakan seperti pelatihan kecakapan nelayan, distribusi bantuan peralatan tangkap, benur (benih udang), hingga pupuk organik untuk budidaya.

“Ini adalah bukti nyata dari perubahan pola pembangunan yang mengedepankan kecepatan dan hasil nyata dalam waktu singkat,” katanya.

Dalam tiga bulan terakhir, Dinas Perikanan Bombana telah mengintensifkan pelatihan dan pembinaan terhadap para nelayan. Kegiatan ini mencakup pembentukan kelompok usaha, pelatihan pengolahan hasil perikanan, hingga pendampingan oleh penyuluh lapangan.

“Kami aktif membangun komunikasi dan memberi edukasi langsung di lapangan,” jelasnya.

Salah satu pelatihan yang dinilai sangat efektif adalah pelatihan kecakapan nelayan. Program ini memberikan pemahaman tentang teknik pelayaran, keselamatan saat cuaca ekstrem, serta teknik penangkapan ikan dan navigasi laut. Saat ini, pelatihan baru menyasar tiga kecamatan, namun akan diperluas ke seluruh 17 kecamatan pesisir.

“Kita ingin semua nelayan memiliki skill dan pengetahuan yang cukup,”ujar Siarah.

Selain sektor tangkap, sektor tambak dan garam juga mulai dilirik sebagai sumber ekonomi baru. Siarah menyebut bahwa sebelumnya Bombana tidak dikenal sebagai penghasil garam, namun setelah kunjungan lapangan, ditemukan potensi di beberapa desa.

“Kita sudah kembangkan dua kelompok tambak garam di daratan, ini inisiasi langsung dari Bupati,” tambahnya.

Ia juga menekankan pentingnya program filirisasi, yakni pengolahan hasil perikanan agar memiliki nilai tambah.

“Inilah yang menjadi fokus kita ke depan. Tidak hanya menangkap ikan, tapi juga mengolahnya agar memberi nilai ekonomi lebih besar bagi masyarakat,” tutup Siarah.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *