BOMBANANEWS.COM- Angka stunting di Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara (Sultra), menunjukkan tren penurunan yang menggembirakan. Menurut data dari Survey Status Gizi Indonesia (SSGI), angka stunting yang sebelumnya mencapai 35,3 persen, kini telah turun menjadi 30,4 persen.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bombana, Darwin, menyatakan bahwa penurunan angka stunting ini telah terjadi dalam satu tahun terakhir. Kabupaten Bombana berhasil menempati peringkat kedua terendah setelah Kabupaten Muna Barat (Mubar).
“Kabupaten Bombana pada tahun 2022 memiliki angka stunting sebesar 35,3 persen. Namun, setelah survei pada tahun 2023 dan pengumuman hasil survei pada tahun 2024 oleh Survey Kesehatan Indonesia (SKI) yang direkomendasikan kepada Kementerian Kesehatan, Bombana berhasil menurunkan angka stunting sebesar 4,9 persen dan menduduki peringkat kedua setelah Mubar,” ujar Darwin saat diwawancarai wartawan usai upacara Hardiknas pada Kamis (2/5/2024).
Darwin menyatakan komitmennya untuk berupaya semaksimal mungkin bersama tim penanganan stunting untuk mencapai sisa 16,4 persen menuju target angka nasional yaitu 14 persen. Angka stunting akan kembali diukur tahun ini dan hasilnya diharapkan akan dirilis pada bulan Agustus mendatang.
“Semua daerah diwajibkan untuk mencapai 14 persen. Ada 18 Organisasi Perangkat Daerah yang terlibat, dan kita telah melakukan formulasi melalui rapat bersama bahwa semua yang telah mendapatkan SK harus berusaha maksimal,” tambahnya.
Untuk meningkatkan partisipasi masyarakat ke Posyandu, Darwin menyebut bahwa beban tersebut telah dialihkan ke Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) untuk memobilisasi ibu hamil dan ibu yang memiliki anak agar aktif ke Posyandu.