Pekan Kebudayaan, Cerita Rakyat Jadi Event Rutin Dalam O2SN di Bombana

BOMBANANEWS.COM – Pemerintah Kabupaten Bombana melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kembali menggelar Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) tahun 2025 yang kali ini dirangkaikan dengan Pekan Kebudayaan.

Kegiatan tersebut berlangsung dari tanggal 20 hingga 23 Mei 2025 dan melibatkan peserta dari tingkat Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Pertama (SMP) se-Kabupaten Bombana.

Dalam O2SN 2025 ini, cerita rakyat dan permainan tradisional dijadikan bagian penting dalam agenda perlombaan. Hal ini bertujuan untuk menghidupkan kembali nilai-nilai budaya lokal yang mulai terkikis oleh perkembangan zaman, terutama di kalangan generasi muda yang lebih akrab dengan teknologi digital.

Plt. Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bombana, Kandamang, mengatakan bahwa melalui kegiatan ini, pihaknya ingin menanamkan kembali kecintaan terhadap budaya daerah.

Bacaan Lainnya

Dengan mengusung semangat pelestarian budaya dan kompetisi yang sehat, Pekan Budaya O2SN 2025 menjadi ajang strategis dalam membangun karakter anak melalui dongeng, permainan tradisional, dan kegiatan seni lainnya. Diharapkan kegiatan ini dapat menjadi program rutin yang berkesinambungan di sekolah-sekolah.

Salah satu dewan juri, Anton Ferdinan, mengatakan cerita rakyat bukan sekadar hiburan, tetapi juga sarat akan pesan moral dan sejarah daerah yang relevan dengan kondisi kehidupan masyarakat saat ini.

Anton juga menyampaikan bahwa keberadaan dongeng dan permainan tradisional masih sangat dibutuhkan, terutama dalam konteks pendidikan karakter.

 

“Cerita Rakyat ini sangat baik untuk diangkat kembali, karena ini bukan saja hiburan atau jenaka, tatapi mengandung pesan moral yang tersirat setiap kisah-kisah yang disampaikan. Seperti halnya kisah terbentuknya suatu tempat dan masih banyak lagi. Tentunya kami berharap teman-teman yang bergerak di bidang pendidikan, para guru dan lembaga pendidikan dapat menjadikan kegiatan seperti ini sebagai bagian dari program sekolah yang berkelanjutan, bukan hanya digelar saat momen tertentu saja,” Pungkasnya.

Hal ini dicontohkan dengan rendahnya partisipasi kecamatan dalam kegiatan ini. Dari 22 kecamatan di Kabupaten Bombana, hanya 11 yang mengirimkan perwakilan.

Hal ini menjadi catatan penting, mengingat kegiatan ini dapat menjadi wadah penemuan bakat terpendam dari pelosok daerah yang selama ini mungkin belum tereksplorasi.

Dengan segala potensi yang ada, O2SN dan Pekan Budaya diharapkan mampu menjadi motor penggerak pelestarian budaya lokal serta pengembangan karakter dan kreativitas siswa. Pemerintah dan sekolah-sekolah diminta untuk bersinergi dalam menjadikan kegiatan ini sebagai agenda tetap yang dinanti setiap tahunnya.

 

Pos terkait