BOMBANANEWS.COM – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, kembali melakukan perombakan besar dalam kabinetnya. Pada Rabu (17/9/2025), Djamari Chaniago resmi dilantik sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) menggantikan Budi Gunawan. Perubahan kabinet ini menjadi perhatian publik karena Djamari Chaniago dikenal sebagai sosok berpengalaman dan memiliki integritas yang tinggi dalam dunia politik dan militer Indonesia.
Yusril Ihza Mahendra, Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan, mengungkapkan bahwa dirinya sudah lama mengenal Djamari Chaniago.
“Djamari Chaniago adalah orang yang punya integritas,” ujar Yusril kepada awak media, seperti yang dikutip dalam siaran televisi nasional, KompasTV. Pernyataan ini memperkuat reputasi Djamari yang dikenal tegas dan berkomitmen dalam menjalankan tugas-tugas negara.
Djamari Chaniago bukanlah nama asing dalam dunia politik dan militer Indonesia. Sebelum pensiun, ia adalah seorang perwira militer yang memiliki pengalaman panjang, termasuk menjadi anggota parlemen. Dikutip dilaman Tirto, Kariernya di dunia politik dimulai pada periode 1997-1999, ketika ia menjadi anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI mewakili Fraksi Utusan Daerah Jawa Barat dan Fraksi ABRI. Pada masa Orde Baru, ia menjadi salah satu perwira yang terjun ke dunia legislatif.
Sebelum terjun ke dunia politik, Djamari memulai karier militer di era Orde Baru. Setelah lulus dari Akademi ABRI (AKABRI) pada tahun 1971, ia ditempatkan di satuan Infanteri-Kostrad. Selama bertugas di Kostrad, Djamari berpartisipasi dalam berbagai operasi militer, salah satunya adalah Operasi Seroja pada tahun 1975 di Timor Leste, yang juga diikuti oleh Prabowo Subianto. Karier Djamari di militer terus berkembang hingga mencapai puncaknya pada dekade 1990-an.
Pada tahun 1997-1998, Djamari Chaniago menjabat sebagai Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) III/Siliwangi. Di samping itu, ia juga menjabat sebagai anggota MPR Fraksi Utusan Daerah Jawa Barat.
Pada tahun 2004, Djamari Chaniago pensiun dari dunia militer setelah mengabdi selama lebih dari tiga dekade. Pasca pensiun, ia aktif dalam dunia politik dan menjadi figur yang sangat dihormati karena pengalamannya dalam mengelola berbagai situasi krisis dan tantangan politik di Indonesia. Kini, setelah lebih dari dua dekade sejak pensiun, Djamari kembali dipercaya untuk memimpin sektor yang sangat vital dalam pemerintahan Indonesia, yakni bidang politik dan keamanan.
Pelantikan Djamari Chaniago sebagai Menko Polkam dipandang sebagai langkah strategis oleh Presiden Prabowo Subianto untuk memperkuat stabilitas politik dan keamanan di Indonesia. Dengan latar belakang yang luas baik di militer maupun politik, diharapkan Djamari dapat membawa perubahan positif dan menyelesaikan berbagai tantangan besar yang dihadapi negara saa ini.