BOMBANANEWS.COM, BERITA DESA – Masyarakat Desa Baliara, Kecamatan Kabaena Barat, Kabupaten Bombana, menggelar pertemuan bersama PT Timah untuk membahas persoalan kerusakan lingkungan yang diduga akibat aktivitas pertambangan.
Pertemuan yang dilaksanakan pada Kamis (23/1/2025) ini dihadiri oleh Forum Koordinasi Pemerintahan Kecamatan (Forkopimca) Kabaena Barat, Kepala Desa, Lurah, perwakilan PT Timah, serta masyarakat setempat.
Kepala Desa Baliara, Ancu Bin Duka, membenarkan adanya pertemuan tersebut.
“Benar, ada pertemuan masyarakat yang dihadiri oleh Polsek, perwakilan Koramil, Forkopimca Kabaena Barat, Lurah, dan tokoh masyarakat,” ujar Ancu Bin Duka melalui sambungan telepon.
Dalam pertemuan itu, masyarakat menyampaikan berbagai keluhan terkait dampak lingkungan, terutama banjir yang kerap terjadi saat musim hujan. Selain itu, pencemaran laut akibat lumpur dari aktivitas tambang disebut mengganggu mata pencaharian warga yang bergantung pada hasil laut.
“PT Timah diwakili oleh Pak Tatang, KTT-nya. Tadi warga sudah menyampaikan semua keluhan mereka soal banjir, lumpur, dan juga kompensasi yang harus segera ditindaklanjuti oleh perusahaan. Belum lagi CSR (Corporate Social Responsibility) yang tidak pernah ditunaikan,” jelas Ancu Bin Duka.
Hasil Kesepakatan Pertemuan
Berdasarkan berita acara pertemuan yang ditandatangani oleh KTT PT. Timah, Camat Kabaena Barat, Kapolsek, Perwakilan Danramil dan Unsur Masyarakat, disepakati dua poin penting:
Pertama, PT Timah diberikan waktu hingga minggu pertama Februari 2025 untuk melakukan pembenahan menyeluruh guna menanggulangi banjir di wilayah Kabaena Barat.
Kedua, PT Timah diberikan waktu yang sama untuk memberikan keputusan atas tuntutan masyarakat terkait kerusakan lingkungan. Jika tuntutan masyarakat tidak dipenuhi hingga tenggat waktu tersebut, disepakati tidak boleh ada aktivitas PT Timah.
