RUMBIA, BOMBANANEWS.COM – Indeks Perkembangan Harga (IPH) Kabupaten Bombana perlu mendapatkan perhatian dari semua pihak. Menurutnya, IPH saat ini berada pada angka 0,59%, menandakan perlunya pemantauan yang ketat terhadap stok pangan di pasar.
Dalam upaya menjaga stabilitas ekonomi dan mengendalikan inflasi, Edy menyoroti perlunya langkah konkret. “Ini harus dimulai dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) teknis untuk melaksanakan pasar murah, terutama sebelum komoditas pangan mengalami kenaikan menjelang hari raya,” ungkap Edy setelah mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) bersama Menteri Dalam Negeri RI yang dilakukan secara virtual.
Pasar murah dianggap sebagai salah satu strategi efektif untuk memitigasi potensi kenaikan harga pangan yang dapat terjadi menjelang perayaan hari raya. Edy menekankan pentingnya keterlibatan OPD teknis dalam pelaksanaan pasar murah guna memberikan dampak positif pada kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Bombana.
Pada kesempatan tersebut, Pj. Bupati juga mengajak para pihak terkait untuk bersama-sama merumuskan strategi yang lebih komprehensif guna mengatasi tantangan ekonomi dan inflasi yang mungkin timbul. Diharapkan, langkah-langkah konkret yang diambil dapat memberikan kontribusi positif terhadap stabilitas ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Bombana.
Pada Senin, 8 Januari 2024, Pemerintah Kabupaten Bombana atau Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Bombana mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Inflasi yang digelar oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Muhammad Tito Karnavian melalui platform zoom meeting di Ruang Rapat Measa Laro Kantor Bupati Bombana. Rapat tersebut juga diikuti langsung oleh Penjabat (Pj) Bupati Bombana, Drs. Edy Suharmanto, M.Si, yang membahas strategi konkret untuk menjaga stabilitas ekonomi dan mengendalikan inflasi.
Usai Bupati Bombana mengikuti Rakor, Edy menjelaskan bahwa Indeks Perkembangan Harga (IPH) Kabupaten Bombana saat ini berada pada angka 0,59%. Ini menuntut pemantauan stok pangan di pasar. Edy menekankan perlunya langkah-langkah konkret dari OPD teknis untuk melaksanakan pasar murah sebelum komoditas pangan mengalami kenaikan menjelang hari raya.
Sementara itu, Mendagri Tito Karnavian dalam arahannya menyatakan bahwa dari 186 negara di dunia, inflasi Indonesia berada pada peringkat 52. Untuk inflasi Negara ASEAN diurutkan berdasarkan inflasi terendah, dan Indonesia berada di peringkat 4 dari 11 negara ASEAN.
“Kita termasuk dalam urutan yang sangat baik, yaitu negara ke-52 dengan inflasi terendah,” ungkap Tito.