Sebaran Titik Panas Di Kabupaten Bombana, BMKG Himbau Waspada Potensi Kebakaran

Peta sebaran titik panas Kabupaten berdasarkan pengamatan BMKG Per Jumat (25 Agustus 2023)

BombanaNews.com – Saat ini Indonesia tengah dilanda musim kemarau yang menyebabkan kekeringan akibat cuaca panas. Berdasarkan pantauan BMKG, sebagaimana pernyataan  Senior Forecaster BMKG Muhammad Hakiki yang dikutip dalam vidio yang ditayangkan oleh RepublikaTV saat ini sudah 77 persen wilayah di Indonesia yang memasuki musim kemarau.

Menurutnya, kondisi pada siang hari, suhu lebih terik berkisar 33-34 derajat Celsius disebabkan oleh awan yang menghalangi sinar matahari relatif berkurang dan hal tersebut memicu penerimaan radiasi matahari tanpa ada filter.

“Daeri hasil pengamatan 77 Persen Wilayah di Indonesia sedang dilanda kemarau dan beberapa daerah juga sedang menghadapi kekeringan karena hujan yang berkurang. Memang dari analisa kami karena hembusan angin muson Australian yang cenderung kurang lembab sehingga dingin pada malam hari dan kurang pembentukan awan-awan hujan dan peristiwa elnino ini cenderung memperlambat awan diudara terbentuk,” Jelas Muhammad Hakiki.

Seiring dengan musim kemarau yang dihadapi, BMKG terus mengupdate potensi-potensi yang dapat terjdai akibat kekeringan. Pada Jumat (25 Agustus 2023) BMKG menghimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap kebakaran lahan dan hutan.

Bacaan Lainnya

Sebagaimana disebutkan sebaran titik panas Kabupaten di Provinsi Sulawesi Tenggara terdapat di beberapa titik. sebagaimana peta sebaran titik panas beberapa Kabupaten perlu ditingkatkan kewaspadaan seperti Kolaka, Kolaka Timur, Kolaka Utara dan Bombana.

Untuk Kabupaten Bombana, terdapat dua (2) titik yang disebutkan oleh hasil pengamatan BMKG yaitu Kecamatan Rariwatu Utara dan Kecamatan Kabaena Barat.

Data hasil pengamatan BMKG tentang titik panas di Kabupaten Bombana

Beberapa langkah yang perlu diperhatikan saat ini yang direkomendasikan oleh BMKG diantaranya:

  • Mengawasi dan memantau titik rawan kebakaran hutan terutama pada daerah dengan potensi kebakaran butan tinggi
  • Masyarakat diharapkan lebih peduli terhadap kebakaran hutan.
  • Jangan sembarangan  Membakar dan membuang sumber api seperti puntung roko pada area mudah terbakar sepeti rumput, dedaunan kering di lokasi rawan kebakaran, karena mudah menyebar.
  • Segera melapor ke petugas setempat jika melihat kebakaran dan mengevakuasi diri
  • Hindari menghirup asap jika terjadi kebakaran atau apabila terdampak akibat kebakaran.
  • Dan Update selalu informasi potensi dan pantauan terkait kebakaran hutan melalui website https://spartan. bmkg. go.id/

Penulis : HIR

Pos terkait