BOMBANANEWS.COM, PILKADA – Polres Bombana dan Kodim 1431/Bombana menggelar Simulasi penanggulangan massa aksi anarkis dalam rangka mengantisipasi potensi gangguan pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 di halaman Kantor KPUD Bombana.
Kegiatan ini Pada Jum’at (15/11/2024) di Lapangan depan Gedung KPUD Bombana, Kecamatan Rumbia, Kabupaten Bombana, dengan tujuan memastikan kesiapan aparat dalam menghadapi kemungkinan eskalasi ketegangan massa yang menuntut keterbukaan KPUD Bombana dalam pelaksanaan Pilkada.
Kegiatan simulasi ini diawali dengan apel kesiapan yang dipimpin oleh Kabag OPS Polres Bombana, AKP Idham Syukri, S.Pdi., MM, bersama Pasi Ops Kodim 1431 Bombana, Kapten Inf. Suriyadi. Hadir dalam simulasi ini berbagai elemen keamanan, antara lain satu Satuan Setingkat Pleton (SST) dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Bombana, dua SST dari Polres Bombana, satu SST dari TNI AD, dan satu SST gabungan dari unsur TNI-Polri yang bertugas sebagai massa aksi.
Dalam rangkaian simulasi, awalnya massa aksi melakukan demonstrasi damai, menuntut keterbukaan KPUD Bombana terkait proses Pilkada. Namun, situasi mulai berubah ketika massa yang awalnya tertib beralih menjadi anarkis. Bentrokan tersebut mengakibatkan tiga personel Satpol PP mengalami luka-luka saat mengawal aksi demo. Melihat peningkatan eskalasi, Polres Bombana pun segera melakukan pergantian formasi pengamanan, namun massa semakin beringas dan melakukan pembakaran ban serta melempar benda ke arah aparat yang bertugas.
Saat situasi semakin memanas dan massa semakin tidak puas, pihak Polres Bombana menghubungi Kodim 1431 Bombana untuk meminta bantuan. Tak lama kemudian, personel TNI tiba di lokasi dan melakukan pergantian posisi pengamanan bersama dengan Polres Bombana. Ketegangan semakin meningkat hingga insiden tak terhindarkan, di mana beberapa personel dari TNI dan Polri mengalami luka-luka akibat bentrokan langsung dengan massa yang semakin agresif.
Dalam kondisi darurat ini, pihak aparat memutuskan untuk mengambil langkah tegas dengan menggunakan water cannon guna membubarkan massa yang sudah sangat anarkis. Tindakan ini terbukti efektif, dan massa pun berhasil dipukul mundur dari area KPUD Bombana. Setelah situasi berhasil dikendalikan, pihak kepolisian dan TNI bekerja sama mengamankan beberapa provokator yang diduga memicu tindakan anarkis dalam aksi tersebut. Para provokator ini kemudian dibawa ke Polres Bombana untuk diproses lebih lanjut sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.
Setelah berhasil menenangkan situasi, Kabag OPS Polres Bombana AKP Idham Syukri dan Pasi Ops Kodim 1431 Bombana Kapten Inf. Suriyadi melanjutkan proses mediasi dengan koordinator lapangan aksi. Dalam mediasi ini, pihak kepolisian dan TNI menekankan pentingnya menjaga keamanan serta ketertiban selama Pilkada berlangsung, sekaligus berkomitmen untuk mengambil langkah-langkah tegas yang terukur apabila aksi massa kembali terjadi dan mengancam stabilitas keamanan.