Launching Perlindungan BPJS Ketenagakerjaan bagi 6.000 Pekerja Rentan di Bombana

Launching Perlindungan BPJS Ketenagakerjaan bagi 6.000 Pekerja Rentan di Bombana

BOMBANANEWS.COM – Pemerintah Kabupaten Bombana bersama BPJS Ketenagakerjaan secara resmi meluncurkan program perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan bagi 6.000 pekerja rentan. Kegiatan tersebut ditandai dengan penyerahan simbolis Kartu Peserta BPJS Ketenagakerjaan yang berlangsung di Halaman Kantor Bupati Bombana, usai upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila, Rabu (1/10).

Kepala Kantor BPJS Ketenagakerjaan Cabang Konawe Selatan dan Bombana, Muhammad Haliq Assam, menjelaskan bahwa pekerja rentan merupakan kelompok masyarakat dengan risiko tinggi jatuh miskin baru ketika kehilangan pekerjaan.

“Mereka ini seperti petani, nelayan, pedagang kecil, hingga sopir angkutan. Pekerja-pekerja inilah yang mendapat perlindungan melalui program BPJS Ketenagakerjaan,” jelasnya.

Total penerima manfaat di Kabupaten Bombana berjumlah 6.000 orang. Proses penjaringan dilakukan secara berjenjang, dimulai dari desa yang mengajukan nama-nama calon penerima, kemudian direkap di tingkat kecamatan, sebelum akhirnya disetorkan ke Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Bombana.

Bacaan Lainnya

Data yang masuk kemudian disinkronkan dengan Data Terpadu Sosial Nasional (DTSN) milik Dinas Sosial. Hal ini bertujuan memastikan penerima program benar-benar berasal dari kelompok masyarakat kurang mampu.

“Kita fokus pada tingkat kesejahteraan 1 sampai 4 di DTSN, karena itu kategori masyarakat miskin dan rentan,” tambah Haliq.

Proses penjaringan dimulai sejak Maret 2025 dan hasil final diperoleh pada Juli 2025. Dari total 7.509 orang yang lolos verifikasi, sebanyak 6.000 ditetapkan sebagai penerima manfaat, sementara 1.509 orang sisanya masuk dalam daftar cadangan. Data cadangan ini akan digunakan untuk menggantikan peserta yang berhalangan, seperti meninggal dunia.

Menurut Haliq, mayoritas penerima manfaat berasal dari kalangan nelayan. Dari 6.000 pekerja rentan yang dilindungi, sekitar 2.900 di antaranya adalah nelayan, disusul petani dan pedagang kecil.

“Nelayan mendapat perhatian besar karena resiko kerjanya tinggi di laut,” ujarnya.

Dengan adanya perlindungan ini, para pekerja rentan di Bombana kini memiliki jaminan sosial ketenagakerjaan yang dapat memberikan rasa aman ketika menghadapi risiko kerja. BPJS Ketenagakerjaan berkomitmen memperluas cakupan perlindungan serupa ke lebih banyak daerah dan kelompok masyarakat rentan.

Program ini diharapkan mampu menekan angka kemiskinan baru di Bombana serta memberikan jaring pengaman sosial bagi masyarakat yang bekerja di sektor informal.

“Sasaran utama BPJS Ketenagakerjaan adalah masyarakat tidak mampu yang bekerja, agar mereka punya perlindungan dan harapan hidup lebih baik,” pungkas Haliq.

Pos terkait