Launching Pencegahan Stunting dengan “SMART Dan Kampanye Serta Edukasi Perubahan Perilaku menuju Bombana bebas stunting tahun  2024, Di Poleang Utara

BOMBANANEWS.COM – Dalam upaya menciptakan generasi penerus yang sehat dan bebas dari stunting, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) memberikan tips pencegahan stunting pada anak melalui metode SMART. Metode ini dirancang untuk meminimalisir potensi stunting dengan langkah-langkah praktis dan mudah diikuti oleh para orang tua.

Berikut adalah tips SMART yang disosialisasikan oleh DP3A:

1. S (Setiap bulan ke posyandu)
Orang tua diimbau untuk membawa anaknya ke posyandu setiap bulan. Kunjungan rutin ini penting untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan anak serta mendapatkan layanan kesehatan dasar.

2. M (Mengonsumsi potensi hewani dan nabati setiap hari bagi bayi usia di atas 6 bulan)
Setelah usia 6 bulan, bayi memerlukan asupan gizi yang lebih beragam. Memberikan makanan yang mengandung protein hewani dan nabati setiap hari dapat membantu memenuhi kebutuhan nutrisi anak.

Bacaan Lainnya

3. A (ASI Eksklusif)
Pemberian Air Susu Ibu (ASI) eksklusif selama 6 bulan pertama sangat dianjurkan. ASI mengandung semua nutrisi yang dibutuhkan bayi untuk tumbuh kembang optimal dan memberikan perlindungan terhadap berbagai penyakit.

4.R (Rutin memeriksakan kehamilan minimal 6 kali)
Ibu hamil dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin minimal 6 kali selama masa kehamilan. Pemeriksaan ini penting untuk memantau kesehatan ibu dan janin serta mencegah komplikasi yang dapat mempengaruhi perkembangan janin.

5. T (Tekun minum tablet tambah darah)
Ibu hamil harus rutin mengonsumsi tablet tambah darah untuk mencegah anemia. Anemia pada ibu hamil dapat berdampak buruk pada kesehatan ibu dan perkembangan janin.

“Dengan menerapkan tips SMART ini, DP3A berharap dapat meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya pencegahan stunting sejak dini. Langkah-langkah ini diharapkan mampu menciptakan generasi yang lebih sehat dan bebas dari stunting di masa depan” jelas Kepala Dinas DP3A Bombana saat launching pencegahan Stunting pada anak yang digelar di Poleang Utara.

Percepatan penurunan stunting merupakan salah satu program prioritas nasional yang harus kita dukung bersama-sama. Presiden telah mengeluarkan Perpres Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting, yang mengamanatkan penyusunan Rencana Aksi Nasional Pasti (RAN-PASTI) sebagai pedoman bagi pemerintah pusat, daerah, hingga tingkat desa.

Karena stunting adalah masalah kesehatan yang esensial dan berdampak jangka panjang bagi generasi masa depan, penanganannya perlu melibatkan banyak pihak dan berbagai aspek secara berkelanjutan, seperti kesehatan, keluarga, dan perilaku. Hal ini diungkapkan oleh Rusdiamin, Plt. Kadis Kominfo Bombana, saat membacakan sambutan Pj Bupati Bombana, Senin (22/7/2024).

“Penurunan stunting perlu dilakukan dengan intervensi spesifik dan terpadu dari semua stakeholder di daerah ini. Oleh karena itu, saya mengajak kita semua untuk lebih serius dan berkomitmen dalam percepatan penurunan stunting melalui kerja nyata, kerja keras, kerja cerdas, kerja tuntas, dan kerja berkualitas, dengan membangun sinergi, kolaborasi, dan akselerasi bersama masyarakat, swasta, organisasi non-pemerintah, dunia usaha, dunia kerja, perguruan tinggi, serta pihak-pihak lainnya. Tanpa komitmen dan sinergi yang kuat, kegiatan kita hanya akan menjadi semboyan tanpa tindakan nyata,” kata Rusdiamin.

Stunting adalah salah satu bentuk malnutrisi kronis akibat ketidakcukupan zat gizi pada masa lalu, yang sering kali disebabkan oleh pola asuh ibu yang tidak baik terhadap anaknya. Pola asuh ini erat kaitannya dengan tingkat pengetahuan ibu tentang gizi.

Oleh karena itu, melalui launching pesan kunci cegah stunting dengan “SMART” yang dirangkaikan dengan kampanye dan edukasi perubahan perilaku menuju Bombana bebas stunting tahun 2024, diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan ibu tentang pencegahan stunting dan pentingnya asupan gizi optimal pada 1000 hari pertama kehidupan anak.

Kampanye dan edukasi perubahan perilaku ini bertujuan mendongkrak kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang stunting serta mendorong perubahan perilaku. Ada enam perilaku utama pencegahan stunting yang menjadi fokus kampanye, yaitu ibu hamil mengonsumsi tablet tambah darah (TTD) dan rutin mengikuti kelas ibu hamil, Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA), mengunjungi posyandu sebulan sekali untuk memantau tumbuh kembang anak, menggunakan jamban sehat, dan cuci tangan pakai sabun (CPTS).

“Demikian beberapa hal yang dapat saya sampaikan. Kepada seluruh peserta pertemuan, saya ucapkan selamat mengikuti kegiatan ini. Semoga kita semua mendapatkan ilmu yang bermanfaat, terutama yang terkait dengan perubahan perilaku masyarakat menuju Bombana bebas stunting,” tutup Rusdiamin.

Pos terkait