BOMBANANEWS.COM — Hujan deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Tontonunu, Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara, Sabtu (31/5), kembali menyebabkan banjir yang merendam hampir seluruh Desa Tontonunu. Akibatnya, sekitar 60 rumah warga terendam banjir.
Kepala Pelaksana BPBD Bombana, Hasdin Ratta, menjelaskan bahwa banjir ini dipicu oleh beberapa faktor utama. Selain curah hujan yang tinggi, kondisi geografis Desa Tontonunu yang berada di wilayah lembah membuat desa tersebut rawan genangan air. Selain itu, kerusakan pada beberapa katup pengendali air dan penumpukan sampah turut memperparah situasi.
“Selain itu, kami mencatat adanya kendala teknis di sistem pengairan serta masalah kebersihan yang memperparah lintasan air. Kami juga menerima laporan bahwa beberapa infrastruktur seperti saluran air tidak berfungsi optimal,” ungkap Hasdin saat diwawancarai.
Hasdin menambahkan bahwa Bupati Bombana, Burhanuddin, telah menyurati Balai Sungai dari Kementerian PUPR untuk meminta bantuan intervensi. Pasalnya, beberapa bagian sungai di wilayah ini merupakan kewenangan Balai Sungai, terutama di aliran Sungai DAS Poleang yang menjadi sumber utama banjir.
Tak hanya banjir di Tontonunu, BPBD juga mencatat kejadian gelombang pasang di Desa Elora pada hari yang sama. Cuaca ekstrem dan air laut pasang menyebabkan lima rumah warga rusak akibat terjangan ombak. Empat keluarga tercatat terdampak cukup serius, dengan kondisi rumah mengalami kerusakan ringan hingga berat.
“Rata-rata rumah yang terdampak di Elora adalah semi permanen, berdinding papan dan berlantai kayu. Kerusakan terjadi di bagian dinding dan lantai rumah. Saat ini tim kami telah turun untuk menilai tingkat kerusakan dan mengkaji kebutuhan bantuan,” tambah Hasdin.
Burhanuddin menegaskan bahwa Pemkab Bombana telah menginstruksikan dinas-dinas terkait seperti Dinas Sosial, PUPR, dan BPBD untuk segera bergerak cepat. Ia juga menekankan pentingnya langkah pencegahan jangka panjang, bukan hanya penanganan darurat.
“Kami sudah menyurat ke Balai Sungai agar turun langsung ke lapangan. Kita ingin cari akar masalahnya, bukan hanya menangani dampak sekarang, tapi juga mencegah kejadian serupa di masa depan,” ujar Burhanuddin. Saat ini, Pemkab juga tengah mengidentifikasi bantuan logistik yang dibutuhkan warga seperti makanan, selimut, dan kebutuhan dasar lainnya.