BOMBANANEWS.COM – Pemerintah Kabupaten Bombana kembali menunjukkan komitmennya dalam menangani masalah stunting melalui penyaluran bantuan tahap II di Kecamatan Lantari Jaya.
Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Sosial dan dihadiri sejumlah pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), termasuk Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Bombana, Abdul Rahman.
Kehadiran Kepala DP3A sejalan dengan prinsip Kabupaten Layak Anak (KLA), yang menempatkan kesehatan anak sebagai salah satu hak dasar yang harus dipenuhi. Dalam klaster III KLA disebutkan bahwa semua anak harus sehat, sehingga intervensi untuk menurunkan angka stunting menjadi langkah konkret pemenuhan hak tersebut.
Kepala Dinas Sosial Bombana, Mappatang, menjelaskan bahwa program bantuan ini merupakan bagian dari prioritas Bupati dan Wakil Bupati Bombana dalam masa 100 hari kerja. Tujuannya adalah untuk mengurangi jumlah anak yang mengalami stunting maupun yang berisiko mengalaminya, melalui intervensi langsung berbasis data.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Bombana, angka stunting saat ini tercatat sebesar 17,7 persen, menurun drastis dari angka tahun sebelumnya yang mencapai 30,4 persen. Capaian ini juga berada di bawah rata-rata nasional sebesar 18,7 persen dan mendekati target nasional yaitu 14 persen.
Untuk mendukung pencapaian target tersebut, seluruh kepala OPD, camat, kepala desa, dan lurah diberi peran sebagai “Bapak Asuh” dan “Ibu Asuh” anak stunting. Kolaborasi lintas sektor ini menjadi model strategis dalam penanganan stunting secara menyeluruh di Bombana.
“Ini terbukti dengan adanya penurunan angka stunting yang sangat signifikan. Artinya, upaya kita bersama mulai membuahkan hasil,” ujar Mappatang. Ia menegaskan bahwa program ini tidak berhenti pada tahap kedua, melainkan akan dilanjutkan hingga tahap ketiga untuk hasil yang lebih optimal.
Pada tahap kedua ini, intervensi dilakukan kepada 60 anak yang telah terindikasi mengalami stunting atau berpotensi stunting. Program berlangsung selama tiga bulan dengan jadwal bertahap, dimulai dari bulan Mei (tahap pertama), Juli (tahap kedua), dan akan dilanjutkan ke tahap ketiga dalam waktu dekat.
Dinas Sosial bersama tim kesehatan terus melakukan evaluasi untuk mengukur efektivitas program dan menyesuaikan strategi yang diterapkan. Pemerintah Kabupaten Bombana berharap dengan sinergi yang kuat, permasalahan stunting dapat ditekan secara signifikan dan berkelanjutan demi masa depan anak-anak yang lebih sehat dan berkualitas.