DP3A Bombana Masifkan Edukasi Pencegahan Kekerasan Anak dan Perempuan pada Pelajar

BOMBANANEWS.COM– Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Bombana terus menggencarkan edukasi dan sosialisasi pencegahan kekerasan terhadap anak dan perempuan. Kali ini melalui kegiatan sosialisasi di SMA Negeri 1 Bombana, Kamis (4/9/2025).

Kepala Dinas DP3A Bombana, Abdul Rahman, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian pemerintah daerah untuk memberikan perlindungan kepada anak-anak.

“Melalui sosialisasi ini kita ingin anak-anak kita tumbuh menjadi generasi unggul dan bermartabat, siap menghadapi persaingan global yang penuh tantangan,” ujarnya.

Menurutnya, sosialisasi tersebut bukan hanya menjadi ajang silaturahmi, tetapi juga sarana untuk meningkatkan pengetahuan, kesadaran, dan tanggung jawab bersama dalam mencegah kekerasan terhadap anak. Ia menegaskan, anak adalah aset pembangunan yang harus dijaga agar kelak dapat berkontribusi bagi kemajuan bangsa dan negara.

Bacaan Lainnya

Abdul Rahman juga menekankan pentingnya prinsip learning today, leader tomorrow. Prinsip ini menurutnya harus ditanamkan pada setiap anak bangsa melalui kebijakan yang humanis, sehingga lahir generasi tangguh yang mampu menghadapi badai tantangan kehidupan.

Lebih lanjut, ia menyoroti fenomena maraknya kasus kekerasan terhadap anak yang terjadi di masyarakat. Ia menyebut, tindakan tersebut merupakan bentuk dehumanisasi yang mengancam keberlangsungan hidup manusia.

“Tidak ada dasar hukum yang membenarkan perlakuan sewenang-wenang terhadap anak. Karena itu, pemerintah merumuskan berbagai kebijakan dan regulasi di bidang perlindungan anak,” tegasnya.

Ia mengingatkan, kegagalan memberikan perlindungan terhadap anak justru akan membawa bangsa pada jurang kehancuran. Hal ini karena masa depan bangsa sepenuhnya berada di pundak generasi muda yang kini masih berada di bangku sekolah.

Abdul Rahman juga menyinggung kekhawatiran terhadap dekadensi moral di kalangan anak-anak saat ini. Rendahnya semangat nasionalisme, lunturnya penghormatan terhadap budaya, hingga melemahnya norma sosial dan agama disebut menjadi tantangan besar yang harus segera diatasi bersama.

Dalam situasi itu, menurutnya, sekolah memiliki peran vital sebagai garda terdepan dalam membentuk karakter anak. Namun, ia menegaskan peran orang tua dan seluruh elemen masyarakat tidak kalah penting dalam mendidik dan membesarkan anak-anak agar terhindar dari berbagai bentuk kekerasan dan pengaruh negatif.

“Anak-anak adalah pelanjut estafet pembangunan bangsa. Maka sudah menjadi kewajiban kita bersama untuk membekali mereka dengan semangat patriotisme dan nasionalisme dalam setiap langkah kehidupannya,” ungkap Abdul Rahman di hadapan peserta sosialisasi.

Ia menutup sambutannya dengan ajakan agar seluruh pihak meningkatkan kepedulian dan kasih sayang kepada anak.

“Patriotisme lahir dari cinta, dan cinta membutuhkan pengorbanan. Dengan cinta pula kita melindungi anak-anak kita dari kekerasan, agar kelak mereka tumbuh sebagai generasi penerus yang kuat dan berkarakter,” pungkasnya.

Pos terkait