Ahmad Yani Minta Tingkatkan Bimbingan Karakter Anak Dilingkungan Keluarga

BOMBANANNEWS.COM – Wakil Bupati Bombana, Ahmad Yani, menghadiri sekaligus memberikan sambutan dalam kegiatan Pelatihan Konvensi Hak Anak Kabupaten Bombana Tahun 2025, Selasa (2/9/2015).

Dalam kesempatan tersebut, ia menekankan pentingnya sinergi antar perangkat daerah agar target perlindungan hak anak dapat terealisasi dengan cepat dan tepat sasaran.

Menurut Ahmad Yani, pelaksanaan pelatihan ini bukan hanya sekadar formalitas, melainkan bagian dari komitmen bersama untuk memastikan anak-anak di Bombana mendapatkan haknya secara utuh. Ia menyebutkan bahwa dari lima kluster pemenuhan hak anak, yang paling utama adalah pemahaman orang tua dalam mendidik dan membimbing anak.

“Anak-anak adalah tanggung jawab kita semua. Orang tua memiliki kewajiban utama, namun pemerintah daerah juga wajib hadir dalam memastikan tumbuh kembang mereka berjalan baik,” tegasnya.

Bacaan Lainnya

Ia menambahkan, pembinaan dasar harus berlandaskan agama dan budaya lokal, karena hal itu sudah menjadi pedoman sejak sebelum hadirnya aturan-aturan internasional.

Ahmad Yani menilai, pendidikan agama dan nilai moral merupakan fondasi penting dalam membentuk karakter anak. Ia mencontohkan bahwa dalam ajaran Islam, orang tua diberikan ruang untuk mendidik dengan tegas, namun tetap dalam koridor kasih sayang.

“Memukul boleh, tapi bukan untuk melukai. Itu sebagai bentuk pembelajaran agar anak menghormati orang tua,” ucapnya.

Lebih lanjut, ia mengingatkan bahwa aturan perlindungan anak tidak boleh disalahartikan. Menurutnya, apabila pembinaan anak dilakukan secara baik sejak dalam keluarga, maka lembaga seperti Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) tidak akan terlalu terbebani.

“Kalau anak sudah terdidik dari rumah, pekerjaan DP3A akan jauh lebih ringan,” jelasnya.

Wakil Bupati juga mengingatkan para orang tua agar tidak mudah tersinggung dengan aturan perlindungan anak. Ia menegaskan bahwa niat utama pembinaan adalah membentuk generasi yang berakhlak, taat pada orang tua, guru, dan pemerintah.

“Kalau anak-anak sudah terbiasa hormat, maka mereka akan tumbuh menjadi generasi yang kuat dan berkarakter,” katanya.

Dalam sambutannya, Ahmad Yani juga menyoroti tantangan di era digital. Ia menilai bahwa penggunaan gawai tanpa pengawasan orang tua bisa menjadi bencana bagi masa depan anak. Oleh karena itu, ia mengimbau orang tua untuk lebih bijak dan aktif dalam mendampingi anak-anaknya.

“Apapun teori dan materi yang kita dapatkan dalam pelatihan ini, jika anak-anak tidak kembali dididik dengan baik di rumah, maka hasilnya tidak akan maksimal,” ujarnya.

Baginya, kunci utama keberhasilan dalam pemenuhan hak anak tetap berawal dari keluarga.

Mengakhiri sambutannya, Ahmad Yani mengajak seluruh peserta pelatihan, perangkat daerah, orang tua, hingga masyarakat luas untuk bersama-sama menjaga, mendidik, dan melindungi anak-anak Bombana.

“Anak adalah masa depan daerah kita. Kalau mereka selamat, maka Bombana akan maju,” pungkasnya.

Pos terkait